THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES
Powered By Blogger

Selasa, 30 November 2010

Strategi Menghaapi Krisis Nasional


Strategi Menghadapi Krisis Energi Nasional

Akibat yang dirasakan, di banyak tempat pemadaman bergilir terus terjadi. Hingga saat ini Indonesia masih menghadapi krisis energi. Setiap tahun pasokan energi listrik tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal itu kontradiksi dengan kebijakan pemerintah yang masih mengekspor sumber energi gas dan batu bara. Permintaan energi listrik tumbuh sekitar 6,8% per tahun, untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga penduduk Indonesia yang tumbuh lebih dari 1%. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah penduduk Indonesia adalah 119,2 juta jiwa (pada 1971), 147,5 juta jiwa (1980), 179,4 juta jiwa (1990), dan 206,2 juta jiwa (2000), dan pada tahun ini sudah mencapai 238 juta jiwa. Pada garis tren yang sama, jumlah penduduk Indonesia bisa mencapai 285 juta jiwa pada 2025 dan 360 juta jiwa pada 2050.

Di sisi lain, PLN juga berusaha meningkatkan rasio elektrifikasi dari 65% pada 2010 menjadi mendekati 100% pada 2045. Peningkatan rasio elektrifikasi tersebut harus dilakukan melalui sambungan baru pelanggan PLN dan pemanfaatan energi setempat untuk daerah terpencil.

Kebutuhan kapasitas pembangkit listrik 2010 dengan estimasi terbaik adalah 34 Gwe akan meningkat terus menjadi 94 Gwe pada 2025 dan 409 Gwe pada 2050. Estimasi pesimistis mereduksi kebutuhan kapasitas pembangkit listrik menjadi 71 Gwe pada 2025 dan 239 Gwe pada 2050, berdasarkan pertumbuhan energi nasional 5%.

Ketersediaan energi fosil
Masalah lain yang dihadapi Indonesia adalah produksi minyak bumi kita cenderung menurun sehingga Indonesia sudah menjadi negara pengimpor minyak terutama untuk memenuhi kebutuhan transportasi. Harga minyak bumi untuk pembangkit listrik sangat mahal dan cenderung naik. Bahkan setiap saat itu bisa meroket karena cadangan Indonesia dan dunia terus berkurang. Minyak bumi Indonesia diperkirakan akan habis sebelum 2025. Kementerian ESDM berusaha memperlambat laju penurunan produksi minyak bumi pada 2011 dari 12% menjadi 3% dengan optimalisasi lapangan yang ada dan pengembangan lapangan baru. Indonesia masih beruntung memiliki sumber energi lain, yaitu gas dan batu bara. Cadangan batu bara saat ini sebesar 19,3 miliar ton dengan target produksi 2010 adalah 320 juta ton. Apabila produksi batu bara stabil dan cadangan baru batu bara lapisan dalam sulit diambil, umur produksi batu bara hanya 60,3 tahun.
Umur produksi gas alam juga tidak jauh dari batu bara, yaitu 59 tahun berdasarkan status 2008 mencapai 170 tscf (trillion standard cubic feed รข€“ satuan volume gas) dan produksi per tahun mencapai 2,87 tscf. Meskipun ditemukan cadangan baru, produksi puncak minyak bumi dan gas tidak bisa ditingkatkan setelah 2010. Bahkan kecenderungannya akan menurun sampai habis. Bila produksi batu bara ditingkatkan untuk menggantikan sumber energi minyak bumi dan gas, puncak produksi diperkirakan terjadi sebelum 2040. Kemudian produksi akan menurun 6%-10% per tahun sampai habis pada 2080.

Energi nuklir dan energi terbarukan
Setelah melihat estimasi baik permintaan terbaik maupun pesimistis dan ketersediaan sumber energi fosil, peningkatan kebutuhan energi listrik nasional akan bisa diatasi sampai 2025.
Setelah itu, tantangan lebih berat akan datang pada saat kondisi buruk produksi batu bara tidak bisa naik dan malah berkurang. Untuk mengatasi hal ini, jauh sebelum kondisi buruk terjadi, pemerintah perlu melakukan penelitian, pengembangan, dan demonstrasi (PPD) energi nuklir dan energi terbarukan (ET). Pasalnya pada masa mendatang diperlukan pembangkit listrik ET dalam jumlah besar sehingga strategi PPD perlu segera dipastikan untuk mengatasi masalah ketersediaan energi listrik nasional dalam mendukung usaha peningkatan perekonomian nasional. Polemik energi nuklir memerlukan waktu yang panjang untuk diselesaikan sehingga target operasi PLTN bisa diundur sampai 2025-2030. PPD energi terbarukan perlu segera direalisasikan terutama sumber energi geotermal, matahari, dan bayu. Target kebutuhan kapasitas energi listrik 2025 akan lebih mudah dipenuhi daripada 2050.
Meskipun sumber energi geotermal, matahari, dan bayu dikembangkan secara maskimal, total kapasitas ketiga energi tersebut ditambah sumber energi air dan energi hanya bisa mencapai sekitar 80 Gwe. Padahal estimasi terbaik sumber energi batu bara dan gas hanya sekitar 80 Gwe. Artinya hampir sama sehingga total kapasitas menjadi 160 Gwe pada 2050. Estimasi terbaik ini belum bisa memenuhi estimasi terburuk permintaan kapasitas energi listrik nasional sehingga diperlukan sumber energi nuklir sebesar paling tidak 40 Gwe. Kebutuhan kapasitas PLTN total 40 Gwe sulit direalisasikan selama polemik energi nuklir belum selesai. Bangsa ini memerlukan gotong royong semua energi yang dimiliki, untuk mewujudkan peningkatan perekonomian nasinal secara terus-menerus, paling tidak sampai 2050.

Sumber

http://www.google.com//Muhammad Subekti, Peneliti Badan Tenaga Atom Nasional (Batan)

Perekonomian Indonesia


Perekonomian Indonesia

Dalam beberapa pekan mendatang, dunia usaha menyiapkan diri memasuki tahun 2010. Pertanyaannya adalah bagaimana warna perekonomian Indonesia 2010? Jawaban atas pertanyaan itu diterjemahkan oleh setiap perusahaan.

Mungkin kita sependapat, perekonomian 2010 diharapkan lebih baik dibandingkan dengan saat kita menyiapkan perekonomian 2009. Saat itu, Agustus-Oktober 2008, perekonomian dunia sedang dalam puncak krisis dan berdampak pada perekonomian kita. Indeks harga saham berguguran, nilai uang rupiah jatuh terhadap dollar AS, dan krisis itu mencekam dunia perbankan. Karena itu, amat bisa dimaklumi, prospek perekonomian 2009 dalam kacamata waktu itu sungguh buram.

Pendapatan 2009

Meski demikian, pada pekan-pekan terakhir ini, warna perekonomian kita terasa mulai cerah sehingga cara pandang kita untuk 2010 menjadi berbeda.
Pada pekan-pekan ini banyak dunia usaha merasakan permintaan produk mereka meningkat kembali sehingga peningkatan kapasitas mulai terjadi di sana-sini dan investasi dirasakan bergerak naik. Industri properti juga merasakan tanda-tanda akan hadirnya kebangkitan kembali.

Sementara itu, penjualan mobil pada Juni dan Juli 2009 sudah menyamai rata-rata penjualan bulanan sepanjang 2008. Sedangkan produk utama ekspor kita—batu bara dan kelapa sawit—merasakan harga yang tidak terlalu buruk sehingga menghasilkan daya beli bagi daerah penghasil komoditas itu untuk produk-produk industri dari Jawa.

Pada tahun 2008 kita merasakan adanya peningkatan pendapatan penduduk Indonesia, dari sebesar 1.946 dollar AS (2007) menjadi 2.271 dollar AS per kapita (2008). Secara keseluruhan produk domestik bruto (PDB) 2008 adalah sebesar 514 miliar dollar AS sehingga Bank Dunia menempatkan Indonesia di urutan ke-19 dalam perekonomian dunia. Ini berarti sebuah peningkatan 325 dollar AS per kepala dalam hitungan satu tahun.

Atas perkembangan PDB kuartal pertama dan kedua serta pergerakan nilai tukar rupiah, pada tahun 2009, amat mungkin pendapatan per kepala adalah 2.500 dollar AS-2.600 dollar AS, dengan PDB keseluruhan bergerak pada kisaran 570 miliar dollar AS.

Pendapatan sebesar itu merupakan jumlah yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia sehingga akhirnya menghasilkan daya beli yang kian meningkat. Inilah yang pada hakikatnya menjadi penopang besar bagi perekonomian domestik.

Prospek 2010

Bagaimana prospek tahun 2010?

Dalam penyampaian nota keuangan di depan DPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, ekonomi Indonesia 2010 diprediksi tumbuh sekitar 5,0 persen. Banyak pihak meyakini, pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih tinggi dari itu. Itu sebabnya, dalam perdebatan di DPR, akhirnya disepakati perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen.

Optimisme semacam ini sungguh penting untuk memberi dorongan lebih besar bagi pelaku ekonomi untuk mencapainya atau bahkan melampauinya. Inilah kekuatan self fulfilling prophecy.

Secara rutin, saya mengamati perkembangan PDB nominal, yaitu PDB yang menggunakan harga sebagaimana dirasakan hari-hari ini. PDB nominal ini lebih mirip berbagai laporan keuangan perusahaan, sementara PDB riil lebih mirip perkembangan tonase produksi perusahaan. Ternyata PDB nominal Indonesia tumbuh tinggi.

Pada tahun 2008, saat perekonomian (PDB) riil tumbuh 6,1 persen, PDB nominal justru tumbuh 25 persen. Kuartal pertama 2009, pertumbuhan PDB nominal sebesar 16,9 persen dan pada kuartal kedua menjadi 10,9 persen. Dengan prospek pertumbuhan lebih tinggi pada kuartal ketiga dan keempat, diyakini PDB nominal akan naik sehingga secara keseluruhan pertumbuhan tahun 2009 berada sekitar 15 persen. Jika ini terjadi, PDB nominal kita akan mencapai sekitar Rp 5.700 triliun. Angka ini kurang lebih sama dengan prediksi PDB nominal sekitar 570 miliar dollar AS, seperti disebutkan sebelumnya. Dengan latar belakang itu, saat PDB riil diprediksi tumbuh 5,5 persen, PDB nominal 2010 akan tumbuh 15-18 persen. Jika ini terjadi, sepanjang 2010, PDB nominal kita akan mencapai Rp 6.500 triliun-Rp 6.600 triliun. Ini berarti PDB per kapita tahun 2010, dengan catatan nilai tukar rupiah bergerak menguat sebagaimana terjadi akhir-akhir ini, akan berada pada 2.800 dollar AS-3.000 dollar AS.

Indonesia-Malaysia

Saya suka membandingkan pendapatan Indonesia dengan Malaysia karena berbagai sentimen yang berkembang. PDB Malaysia per kapita tahun 2008 sekitar 7.100 dollar AS. Jika pada tahun ini PDB mereka tidak banyak berkembang (semester pertama tahun 2009 perekonomian Malaysia kontraksi sebesar 5,0 persen), pada tahun 2010 PDB per kapita mereka mungkin akan berada di sekitar 7.500 dollar AS. Sementara itu, PDB per kapita 10 persen penduduk Indonesia, 23 juta orang, sebesar 8.400 dollar AS-9.000 dollar AS. Jika jumlah penduduk Indonesia disamakan dengan Malaysia, sekitar 27 juta orang, pendapatan per kapita rata-rata dari 27 juta orang pendapatan tertinggi Indonesia akan mencapai sekitar 7.800 dollar AS (dengan catatan empat juta penduduk Indonesia masuk bracket 10 persen berikutnya yang berpendapatan rata-rata 4.300 dollar AS-4.500 dollar AS). Sementara 90 persen penduduk berikutnya menghasilkan daya beli yang sangat besar.

Inilah sebabnya penjualan mobil bulanan Indonesia mampu melampaui Malaysia. Ini pula yang menyebabkan jumlah mal di Jakarta lebih banyak dan lebih besar dibandingkan dengan Malaysia. Hal inilah yang seharusnya mengarahkan pandangan dunia usaha, ke mana dan industri apa yang harus dijalankan, serta pusat investasi apa yang harus dilakukan.


 sumber
http://www.wikipedia.com

Anggaran Pendapatan Belanja Negara


Anggaran Pendapatan Belanja Negara


Pengertian
       Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, atau disingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

Penyusunan APBN
        Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan.

Pelaksanaan APBN
       Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.
Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran DPR.
Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya.

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
       Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Belanja Negara
        Belanja terdiri atas dua jenis, yaitu :
·       Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
·       Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
4. Dana Otonomi Khusus

Pembiayaan
        Pembiayaan meliputi :
·       Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi, Surat Utang Negara, serta penyertaan modal negara.
·       Pembiayaan Luar Negeri, meliputi :
1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek.
2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium.

Asumsi APBN
       Dalam penyusunan APBN, pemerintah menggunakan 7 indikator perekonomian makro, yaitu:
1.    Produk Domestik Bruto (PDB) dalam rupiah
3.    Inflasi (%)
4.    Nilai tukar rupiah per USD
5.    Suku bunga SBI 3 bulan (%)
6.    Harga minyak indonesia (USD/barel)
7.    Produksi minyak Indonesia (barel/hari)
Fungsi APBN
       APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
       APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
·       Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat
·       Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.
·       Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.
·       Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.
·       Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
·       Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

Prinsip penyusunan APBN
       Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu :
·       Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran
·       Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara
·       Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda

Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah :
·       Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan
·       Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan
·       Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional

Azas penyusunan APBN
       APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas :
·       Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri
·       Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas
·       Penajaman prioritas pembangunan
·       Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara

BISNIS INTERNASIONAL


Bisnis Internasional

I.I      Hakikat bisnis internasional

                        Hakikat bisnis internasional.  Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis        yang     dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional  yang sering disebut sebagai Bisnis   Internasional (International        Trade) ada juga yang menybutnya sebagai Pemasaran   Internasional atau International Marketing.
                        Alasan suatu negara melaksanakan bisnis internasional karena sebenarnya          tidak ada satu Negara pun didunia yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan           negerinya dari barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh Negara itu        sendiri.             Tidak ada suatu Negara pun     yang dapat memenuhi 100% swasembada. Hal ini             disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dari sumber daya baik       dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia.
            Tahap – tahap dalam melaksanakan bisnis internasional  :
1.      Ekspor Insidentil
2.      Ekspor Aktif
3.      Penjualan Lisensi
4.      Franchising
5.      Pemasaran di Luar Negeri
6.      Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Hambatan dalam melaksanakan perdagangan internasional :
1.      Perbedaan sosial dan budaya antar negara
2.      Perbedaan ekonomi
3.      Perbedaan hukum dan politik

                        Karena bisnis ini di jalankan secara international, jadi kita pasti akan mengenal Perusahaan Multinasional. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang merancang, memproduksi, dan memasarkan produk-produk di banyak negara, contoh : ExxonMobil, Nestle, IBM, Ford dll. Produk dari perusahaan multinasional lebih menguasai pasar, karena produk mereka mempengaruhi kehidupan ratusan juta konsumen, pesaing, investor, dan bahkan para pemrotes.

I.II    Alasan melaksanakan bisnis internasional

                   seseorang melaksanakan bisnis internatioanal karena beberapa alasan    tertentu. karena usahanya ingin lebih maju, karena ingn mendapatkan keuntungan      yang lebih besar, karena persaiangan di International lebih menguntungkan, agar      usahanya dapat di lihat di mata dunia, agar lebih mengetahui di mana      kekurangan usahanya, dan lain-lain.

I.III      Tahap-tahap dalam memasuki bisnis international

                        Sebuah cara masuk ke pasar internasional adalah saluran yang             mempekerjakan organisasi Anda untuk mendapatkan masuk ke pasar internasional          yang baru. Pelajaran ini mempertimbangkan sejumlah alternatif kunci, tetapi      mengakui bahwa alteratives banyak dan beragam. Di sini Anda akan      mempertimbangkan cara-cara masuk ke pasar internasional seperti Internet,   Mengekspor, Perizinan, Agen Internasional, International Distributor, Aliansi             Strategis, Joint Ventures, Luar Negeri Industri dan Penjualan Anak Internasional             kita. Akhirnya mempertimbangkan Tahapan Internasionalisasi.
                        Perlu dicatat bahwa tidak semua otoritas pada pemasaran internasional sepakat             untuk modus yang masuk duduk di mana. Sebagai contoh, beberapa          melihat waralaba sebagai modus berdiri sendiri, sedangkan yang lain       melihatwaralaba sebagai bagian dari lisensi. Pada kenyataannya, titik paling penting   adalah bahwa Anda mempertimbangkan semua mode berguna untuk memasuki pasar           internasional - lebih dan di atas yang merpati-lubang itu cocok menjadi. Jika ragu,     selalu memperjelas tampilan pilihan tutor Anda
1.      Internet
Internet adalah saluran baru untuk beberapa organisasi dan saluran tunggal untuk sejumlah besar organisasi baru yang inovatif. Ruang marketing terdiri dari perusahaan-perusahaan Internet baru yang muncul sebagai Internet telah berkembang, serta perusahaan-perusahaan yang sudah ada sebelumnya yang sekarang menggunakan pendekatan marketing sebagai bagian dari rencana pemasaran mereka secara keseluruhan. Untuk beberapa perusahaan Internet adalah saluran tambahan yang meningkatkan atau mengganti saluran tradisional mereka (s).Bagi orang lain Internet telah memberikan kesempatan untuk sebuah perusahaan online baru.
2.      Mengekspor
Ada pendekatan langsung dan tidak langsung untuk mengekspor ke negara-negara lain. Langsung mengekspor secara langsung. Pada dasarnya organisasi membuat komitmen untuk pasar luar negeri atas nama sendiri. Hal ini memberikan kontrol yang lebih besar itu merek dan operasi di luar negeri, di atas di atas tidak langsung mengekspor. Di sisi lain, jika Anda menggunakan sebuah lembaga negara asal (yaitu sebuah perusahaan ekspor dari negara Anda - yang menangani ekspor atas nama Anda) untuk mendapatkan produk Anda ke pasar luar negeri maka Anda akan mengekspor secara tidak langsung. Contoh langsung ekspor meliputi:
·        Perizinan
Perizinan termasuk waralaba, kontrak Turnkey dan manufaktur kontrak.Internasional Agen dan Distributor InternasionalAgen seringkali merupakan langkah awal dalam pemasaran internasional. Sederhananya, agen adalah individu atau organisasi yang dikontrak dengan bisnis Anda, dan pasar atas nama Anda di negara tertentu. Mereka jarang mengambil kepemilikan produk, dan lebih sering mengambil komisi barang yang dijual. Agen biasanya mewakili lebih dari satu organisasi. Agen adalah biaya-rendah, namun pilihan rendah kontrol. Jika Anda berniat untuk mengglobal, pastikan bahwa kontrak Anda memungkinkan Anda untuk mendapatkan kembali kontrol langsung dari produk. Tentu saja Anda perlu menetapkan target karena Anda tidak pernah mengetahui tingkat komitmen agen Anda. Agen mungkin juga merupakan pesaing Anda - maka waspadalah konflik kepentingan. Mereka cenderung menjadi mahal untuk merekrut, mempertahankan dan kereta api. Distributor mirip dengan agen, dengan perbedaan utama yang distributor mengambil kepemilikan barang. Karena itu mereka memiliki insentif untuk produk-produk pasar dan untuk mendapatkan keuntungan dari mereka. Jika pro dan kontra yang mirip dengan agen internasional
·        Aliansi Strategis (SA)
aliansi strategis adalah istilah yang menggambarkan seluruh rangkaian hubungan yang berbeda antara perusahaan bahwa pasar internasional. Kadang-kadang hubungan adalah antara pesaing.
·        Joint Ventures (JV)
Joint Ventures cenderung berbasis ekuitas yaitu sebuah perusahaan baru sudah diatur dengan pihak yang memiliki proporsi dari bisnis baru

I.IV      Hambatan dalam memasuki bisnis international

                        Dalam ekonomi dan sebagian besar terutama dalam       teori persaingan , hambatan masuk hambatan di jalur dari sebuah perusahaan yang     membuat sulit untuk memasukkan diberikan pasar.
            Hambatan untuk masuk melindungi perusahaan incumbent dari kompetisi dari     pendatang baru.
                        Hambatan ke entri adalah sumber kekuatan harga sebuah perusahaan - kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga tanpa kehilangan semua          pelanggannya.
            Istilah ini mengacu pada rintangan bahwa seorang individu mungkin menghadapi             ketika mencoba untuk bisa masuk kedalam suatu profesi atau perdagangan . Hal ini             juga, lebih umum, mengacu pada hambatan bahwa suatu perusahaan (atau bahkan           sebuah negara ) yang mungkin dihadapi ketika mencoba untuk             memasuki pasar , industri atau pengelompokan perdagangan. Hambatan untuk masuk    membatasikompetisi di pasar. Hambatan untuk masuk ke pasar untuk perusahaan         meliputi :
1.      Periklanan - Masa perusahaan dapat berusaha untuk menyulitkan pesaing baru dengan menghabiskan banyak pada iklan bahwa perusahaan baru akan menemukan lebih sulit untuk mampu. Ini dikenal sebagai teori kekuatan pasar iklan.  Di sini, 'perusahaan menggunakan mapan iklan menciptakan perbedaan persepsi konsumen pada merek dari merek lain untuk gelar yang konsumen melihat merek sebagai produk yang berbeda sedikit. Karena merek dipandang sebagai produk yang berbeda sedikit, atau potensial produk dari pesaing yang ada tidak bisa sempurna diganti di tempat didirikan's perusahaan merek.  Hal ini membuat sulit bagi pesaing baru untuk mendapatkan penerimaan konsumen.
2.      Modal - membutuhkan modal untuk memulai seperti peralatan, bangunan, dan bahan baku
3.      Pengendalian sumber daya - Jika sebuah perusahaan tunggal memiliki kendali dari sumber daya penting bagi industri tertentu, maka perusahaan lain tidak mampu bersaing dalam industri.
4.      Biaya keuntungan independen skala - Proprietary teknologi, know-how, akses menguntungkan untuk bahan baku, lokasi geografis yang menguntungkan, pembelajaran keuntungan biaya kurva
5.      Loyalitas pelanggan - incumbent perusahaan besar mungkin ada pelanggan setia kepada produk yang ditetapkan. Kehadiran merek yang kuat didirikan dalam pasar dapat menjadi penghalang untuk masuk dalam kasus ini.
6.      Distributor perjanjian - perjanjian Eksklusif dengan distributor kunci atau pengecer dapat membuat sulit bagi produsen lain untuk memasuki industri.
7.      Ekonomi skala - Besar, perusahaan yang berpengalaman umumnya dapat memproduksi barang dengan biaya lebih rendah dari yang kecil, perusahaan berpengalaman. Biaya keuntungan kadang-kadang dapat secara cepat dikembalikan oleh kemajuan teknologi. Sebagai contoh, pengembangan komputer pribadi telah memungkinkan perusahaan kecil untuk menggunakan database dan komunikasi teknologi yang dulunya sangat mahal dan hanya tersedia bagi perusahaan besar.

I.V       Perusahaan Multinasional

                        Banyak ahli, sarjana, dan penulis memiliki berbagai didefinisikan perusahaan      multinasional dari perspektif yang berbeda.Beberapa definisi yang cermat tertulis di   bawah ini:
                        The Machines Riset (2004) memberikan empat definisi untuk perusahaan           multinasional. Pertama, ia mendefinisikan MNC sebagai sebuah perusahaan yang memiliki fasilitas dan aset lainnya dalam setidaknya satu negara selain negara asal,      atau yang, yang memiliki kantor dan / atau pabrik-pabrik di negara yang berbeda dan    biasanya memiliki kantor pusat terpusat dimana mereka mengkoordinasikan global            manajemen. Kedua, ia mendefinisikan perusahaan multinasional sebagai perusahaan           bisnis dengan manufaktur, penjualan, atau anak perusahaan layanan dalam satu atau             lebih negara asing, juga dikenal sebagai Transisi atau International Corporation (TNC    atau INC).
                        Definisi ketiga diberikan oleh Research Mesin adalah bahwa yang melihat          MNC sebagai perusahaan atau perusahaan yang beroperasi di beberapa negara,    biasanya didefinisikan sebagai salah satu yang memiliki 25 persen atau lebih dari   kapasitas produksi yang berada di luar negara asalnya. Definisi terakhir sebagai             diberikan melihat MNC sebagai perusahaan atau perusahaan yang mengelola usaha          produksi yang berlokasi di sedikitnya dua negara.
                        Semua definisi ini, seperti yang diberikan oleh Research Machines (2004)          mengidentifikasi bahwa perusahaan multinasional beroperasi di luar negeri          sendiri. Mesin penelitian gunanya definisi pertama keluar ke titik penting yang     perusahaan multinasional juga mengakuisisi aset di negara-negara asing di mana mereka beroperasi dan mungkin kantor sendiri / pabrik untuk memudahkan       pencapaian sasaran. Ini berarti bahwa mereka lebih suka untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia dari negara tuan rumah. Demikian juga, menambahkan bahwa           perusahaan multinasional memiliki tempat yang biasanya markas global juga             dimasukkan ke dalam tempatnya. Ini berarti bahwa laporan keuangan, penjualan,    pembelian, pemasaran, dll terkoordinasi dengan baik dan dicatat di kantor pusat.
                        Penelitian Mesin 'definisi poin kedua ke jalur penting tentang MNC        menyatakan bahwa layanan mereka tidak terbatas untuk manufaktur saja, tetapi juga            meliputi penjualan dan mengingatkan pelayanan melalui penjualan dan anak          perusahaan layanan. Definisi ketiga Riset Mesin 'pergi lebih lanjut untuk mengalokasikan persentase output perusahaan multinasional. Ia menyatakan bahwa            untuk perusahaan yang akan disebut multinasional, seharusnya mendapatkan output     dari 25 persen diekspor ke negara lain. Apa yang bisa disimpulkan dari ini adalah          bahwa perusahaan dapat beroperasi di luar negara asalnya, tetapi tidak dapat disebut   sebagai MNC kecuali ia telah melepas 25 persen atau lebih dari output nya ke negara-      negara luar.
                        The Encyclopedia of Management (2005) menempatkan perusahaan     multinasional sebagai kepedulian bisnis dengan operasi di lebih dari satu   negara. Operasi ini di luar negara asal perusahaan dapat dihubungkan ke induk             dengan merger, beroperasi sebagai anak perusahaan atau memiliki otonomi        perhatian. Menurut Drucker (1974), ATAS perusahaan multinasional tumbuh dari     munculnya permintaan pasar dunia asli melampaui batas-batas nasional, budaya dan       ideologis, karena ledakan informasi.
                        Iyayi, Agbonifoh dan Ehiametalor (1984) melihat perusahaan multinasional         sebagai multi-manajemen dengan beberapa lapis pengambilan keputusan manajemen        basis dari lokal ke regional hingga global. Dalam kata-kata Hodgetts dan Luthans   (1997), perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu   negara, penjualan internasional, dan campuran kewarganegaraan dari manajer dan         pemilik. Coventry (1981) dan Johansson (2000) memberikan definisi yang sama kepada perusahaan multinasional, sebagai perusahaan yang biasanya memiliki             sejumlah situs produksi asing dan dengan demikian sejumlah pasar internasional.
                        Pergi dengan semua definisi tersebut dijelaskan di atas, dapat menegaskan         bahwa mereka semua mengambil perusahaan multinasional dan didefinisikan dari         perspektif struktural, fungsional dan geografis dan dari sudut ruang lingkup geografis tertutup.




Daftar Pustaka


Dharmmesta, Basu Swastha. Azaz-Azaz Management Modern. Yogyakarta : Penerbit Liberty, 1984

Ibnu, Sukotjo. Pengantar Bisnis Modern edisi 3. Yogyakarta : Penerbit Liberty, 1993

www.wikipedia.com


http://intannurliahtirta.ngeblogs.info/2010/11/13/bisnis-internasional/

Laman