THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES
Powered By Blogger

Kamis, 11 Juli 2013

Job Aplication Letter



August 5, 2012

BANK CENTRAL ASIA
Human Resources Department
Jl. Kemerdekaan I, kav 12-14
South Jakarta
Dear Sir,
My name is Rico Carlo, I am twenty years old. I was graduated from LP3I Ciputat, majoring Computerized Accounting and I have been working for CV Satu satu Selaras in HR Administration Officer since April, 2012.
 I know that PT Bank Central Asia is one of the biggest Bank in Indonesia and I’m sure it would be an excellent career opportunity to join in and work for this respective company.
I would like to apply for Accouting, Teller or Administration staff  in your company. I’m in honest, discipline,  responsible, good health, willing to work, adapted well, I have good communication skill, and I can speak English both oral and written.
                I would greatly appreciate an opportunity to convince you that my knowledge would be an asset to your company. I assure you that a high level of efficiency would be applied to any assignment  given to me. I hope my qualification and experiences include to your consideration.
Thank you for your kind attention, and I’m looking forward to your reply.

Yours faithfully

Rico Carlo

CURICULUM VITAE



I. PERSONAL DETAILS
Name : Taufik Ismail
Mailing Address : Jl. Jankes AD Munjul RT08/RW01 No.24
Contact Number : 081380004391
Place & Date of Birth : Jakarta, August 30, 1992
Sex : Male
Marital Status : Single
Religion : Moslem
Nationality : Indonesian
II. EDUCATION DETAILS
1. 1999 – 2004 State Elementary School 4 Jakarta
2. 2004 – 2007 State Junior High School 22 Jakarta
3. 2007 – 2010 State Senior High School 106 Jakarta

State Gunadarma of University
GPA = 2.90 (scale 4)
PREDICATE = Very Satisfactory

III. COMPUTER ABILITY
Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Access, Microsoft Power Point, Myob, Visual Foxpro

Jakarta, May 15, 2013

Attention:

Personel Manager of PT JASA MARGA PERSERO Tbk.
Gedung PT. JASA MARGA PERSERO Tbk. 2nd floor
Jl. Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta Timur


Dear Sir/Madam,

Refer to your requirement advertised in Kompas May 15 2013, I am interested to joint and to contribute with your respected company.

I am twenty-one years of age, single and in good health condition. I was graduated from Gunadarma of University, Depok in 2013. My scholastic record is satisfactory and also skilled at Accounting duties. I am be able to use English both oral and written, computer literate, able to use MS Office package such as MS Excel, MS Word, MS PowerPoint, MS OutLook and Internet, also familiar with English Correspondences and Administration duties.


I hope you will grant me an interview and the opportunity to give you more details about my self.

Yours faithfully,
Taufik Ismail

Business Letter



Ms. Cindy Mc
Accounts Payable
The Cooking Store
765 Berliner Plaza
Industrial Point, CA 68534

Dear Ms. Jhon:
It has come to my attention that your company, The Cooking Store has been late with paying their invoices for the past three months.
In order to encourage our customers to pay for their invoices before the due date, we have implemented a discount model where we'll give you 2% off your invoice if you pay us within 10 days of receiving the invoice.
I hope that everything is going well for you and your company. You are one of our biggest customers, and we appreciate your business. If you have any questions, feel free to contact me at (555) 555-5555.

Sincerely,

Signature
Boby


Complaint Letter

June 30, 2013

Customer Service
Cool Sports, LLC
8423 Green Terrace Road
Asterville, WA 65435

Dear Sir or Madam:
I have recently ordered a new pair of soccer cleats (item #6542951) from your website on June 21. I received the order on June 26. Unfortunately, when I opened it, I saw that the cleats were used. The cleats had dirt all over it and there was a small tear in front of the part where the left toe would go. My order number is AF26168156.
To resolve the problem, I would like you to credit my account for the amount charged for my cleats; I have already went out and bought a new pair of cleats at my local sporting goods store so sending another would result in me having two pairs of the same cleats.
Than you for taking the time to read this letter. I have been a satisfied customer of your company for many years and this is the first time I have encountered a problem. If you need to contact me, you can reach me at (555) 555-5555.

Sincerely,
Signature
William S

Sejarah Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing Indonesia



Bahasa Inggris di Indonesia secara umum diajarkan sebagai bahasa asing. Istilah ‘bahasa asing’ dalam bidang pengajaran bahasa berbeda dengan ‘bahasa kedua’. Bahasa asing adalah bahasa yang yang tidak digunakan sebagai alat komunikasi di negara tertentu di mana bahasa tersebut diajarkan. Sementara bahasa kedua adalah bahasa yang bukan bahasa utama namun menjadi salah satu bahasa yang digunakan secara umum di suatu negara.
Sebagai contoh, bahasa Inggris di Singapura adalah bahasa kedua. Media massa, komunikasi, dan pembicaraan di negara tersebut kerap menggunakan bahasa Inggris.
Sementara Bahasa asing biasanya diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dengan tujuan berkomunikasi dasar serta menguasai 4 skill berbahasa (menyimak, membaca, menulis, berbicara) dalam bahasa tersebut dalam batasan tertentu.
Di Indonesia, kebijakan pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing berubah seiring waktu dan pergantian kebijakan yang kebanyakan dipengaruhi ekonomi dan politik.
Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari sejarah Bahasa Inggris di Indonesia…
Jaman Belanda
Pada masa peperangan dengan Belanda, Bahasa Inggris diajarkan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara dengan SMP dan AMS (Algemeene Middlebare School) yang setara dengan SMA.
Pada masa ini, selain anak-anak Belanda, hanya orang-orang pribumi tertentu yang mampu dan diijinkan bersekolah di MULO dan AMS. Sebagian besar anak pribumi biasa hanya sekolah hingga tingkat yang setara SD saat sekarang.
Kondisi ini turut mempengaruhi pengajaran Bahasa Inggris.
Dan jangan salah, kondisi sekolah pada jaman Belanda ini konon sangat bagus. Guru-guru mendapat gaji besar, material pengajaran mencukupi, dan sistem pengajaran dan ujian sangat berkualitas. Wajar, karena sebagian besar yang sekolah hanyalah orang-orang berduit, terpandang, atau anak orang Belanda.
Lulusan MULO biasanya mampu berbahasa Inggris dengan sangat baik. Selain itu, mereka juga wajib menguasai bahasa Belanda serta memilih pelajaran bahasa pilihan Prancis atau German, serta bahasa lokal (Jawa/Melayu).
Namun membandingkan kondisi pengajaran di sekolah pada jaman Belanda dan sekarang tidaklah adil, karena saat itu, sekolah bersifat elit dan kemewahan adalah bagian dari elitisitas tersebut.
Jaman Jepang
Pada masa peperangan dengan Jepang, kondisi sebaliknya terjadi. Bahasa Belanda, Inggris, dan bahasa Eropa lainnya dilarang total digunakan di Indonesia. Semua buku yang berbahasa tersebut dimusnahkan dan dibakar. Sedihnya, keputusan pembakaran buku ini berdampak hingga saat ini, di mana sangat sedikit referensi sejarah yang bangsa Indonesia miliki tentang negerinya sendiri.
Sisi lainnya, Jepang merubah secara radikal sistem pendidikan, dari elitis menjadi egalitarian. Semua orang harus sekolah.
Selain itu, bahasa Jepang diajarkan secara intensif dan bahkan ditargetkan menjadi ‘bahasa kedua’ di Indonesia. Ditambah, pada masa Jepang ini lah banyak buku-buku asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Jaman Kemerdekaan
Bahasa Inggris secara resmi diajarkan sebagai bahasa asing di sekolah-sekolah Indonesia seiring dengan keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1967.
Sejak saat itu, perubahan menteri, kurikulum, keadaan politik, ekonomi dan perkembangan ilmu pendidikan, terus mewarnai perkembangan pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia.
Mulai dari sistem pengajaran di mana siswa diwajibkan menghapal sekian ratus kata dan artinya dalam waktu tertentu, menguasai grammar, lalu berubah ke orientasi bahasa Inggris untuk komunikasi, sampai ke isu pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak saat ini.
Yang perlu menjadi catatan adalah dana trilyunan rupiah yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan beragam pelatihan, seminar, peningkatan kualitas guru, perubahan kurikulum, pengadaan fasilitas bahasa semacam laboratorium hingga kamus dan semacamnya. Sebagian dari usaha ini membawa hasil positif, sebagian lainnya tidak jelas.
Mulai dari pendirian model pelatihan ekperimental yang disebut Standard Training Course (STC) di Bukit Tinggi dan Yogyakarta pada tahun 1950an (catatan penting: didanai oleh Ford FOundation), lalu pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Malang yang lalu berubah menjadi IKIP malang (sekarang Uiversitas Negeri Malang), hingga kontroversi Sekolah Berstandar Internasional saat ini.
Masalahnya adalah, konon sebagian besar dana yang digunakan untuk proyek-proyek pendidikan ini berasal dari pinjaman luar negeri, dan tentu saja, harus dikembalikan.
Beberapa catatan
Pada tahun 1960-an, ada dua kementrian yang mengurusi masalah pendidikan di Indonesia, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan serta Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan. Celakanya, konon kedua pejabat tersebut saling berbeda pandangan, yang satu cederung kiri yang lain cenderung nasionalis. Dan hal ini turut mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Kondisi politik 1960-an di mana faham komunis berjaya, membuat sebagian besar tenaga pengajar asing (khususnya dari negara barat) meninggalkan Indonesia, dan menciptakan kesenjangan proses perkembangan pendidikan.
Kontroversi pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Sebagian pihak berpendapat mengajarkan bahasa Inggris pada siswa SD akan sangat bagus bagi perkembangan anak ke depannya. Namun di sisi lain, perbedaan kondisi sosial, ekonomi dan geo-politik daerah-daerah di Indonesia, menciptakan perbedaan kualitas sekolah dan latar belakang siswa, sehingga ada siswa-siswa yang jangankan berbahasa Inggris, bahasa Indonesia dasar saja mereka belum menguasai secara baik.
Bahasa Inggris adalah bisnis yang besar. Jutaan dolar mengalir ke negara produsen material pengajaran Bahasa Inggris (USA, UK, Australia) dalam bentuk pembelian materi audio-visual, buku, sumber daya manusia dan lain-lain.
Bantuan-bantuan dari negara tersebut di atas dalam bentuk proyek pelatihan bahasa Inggris, beasiswa dan sebagainya bukanlah ketulusan. Semakin banyak penguasa bahasa Inggris di negara ini, semakin mudah penyebaran faham dan ideologi mereka. Ditambah, hubungan ekonomi, politik, bisnis, akan lebih gampang jika dilakukan dalam bahasa yang sama.
Masalah utamanya, adalah; Siswa mempelajari bahasa Inggris di Indonesia tanpa tujuan yang jelas. Untuk berkomunikasi? Untuk ke luar negeri? u

Sejarah Bahasa Inggris



Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang berasal dari Inggris, merupakan bahasa utama di Britania Raya (termasuk Inggris), Amerika Serikat, serta banyak negara lainnya, dan termasuk rumpun bahasa Jermanik Barat. Bahasa ini berawal dari kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang Norwegia, Denmark, dan Anglo-Saxon dari abad ke-6 sampai 10. Lalu pada tahun 1066 dengan ditaklukkan Inggris oleh William the Conqueror, sang penakluk dari Normandia, Perancis Utara, maka bahasa Inggris dengan sangat intensif mulai dipengaruhi bahasa Latin dan bahasa Perancis. Dari seluruh kosakata bahasa Inggris modern, diperkirakan ±50% berasal dari bahasa Perancis dan Latin. Perkembangan bahasa Inggris biasa dibagi menjadi tiga masa:
1.      Bahasa Inggris Kuno atau bahasa Anglo-Saxon, antara 700 – 1066
2.      Bahasa Inggris Tengahan, antara 1066 – 1500
3.      Bahasa Inggris Baru, mulai dari abad ke 16
4.      Bahasa Inggris Gaul atau bahasa Slang yang sering digunakan remaja, mulai dari abad ke 17
Bahasa Inggris tergolong rumpun bahasa Jermanik, dan terutama dari cabang Jermanik Barat. Kerabat terdekatnya adalah bahasa Friesland. Selain itu bahasa Belanda (termasuk pula bahasa-bahasa Jerman hilir lainnya) juga masih dekat. Bahasa Jerman (Bahasa Jerman hulu) agak lebih jauh lagi.
Tetapi dari semua bahasa Jermanik, bahasa Inggris adalah bahasa yang paling lain secara tatabahasa dan kosakata. Kosakata bahasa Inggris banyak dipengaruhi oleh bahasa Perancis, yang masuk melalui penaklukan bangsa Norman dan belakangan melalui penggunaan bahasa Perancis sebagai bahasa resmi selama beberapa abad di lingkungan pemerintahan.
Bahasa Inggris adalah bahasa pertama di Amerika Serikat, Antigua dan Barbuda, Australia, Bahama, Barbados, Bermuda, Britania Raya, Guyana, Jamaika, Saint Kitts dan Nevis, Selandia Baru dan Trinidad dan Tobago.
Selain itu bahasa Inggris juga merupakan salah satu bahasa resmi di organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Olimpiade Internasional, serta bahasa resmi di berbagai negara, seperti di Afrika Selatan, Belize, Filipina, Hong Kong, Irlandia, Kanada, Nigeria, Singapura, dan lainnya.
Di dunia bahasa Inggris merupakan bahasa kedua pertama yang dipelajari. Bahasa Inggris bisa menyebar karena pengaruh politik dan imperialisme Inggris dan selanjutnya Britania Raya di dunia. Salah satu pepatah Inggris zaman dahulu mengenai kerajaan Inggris yang disebut Imperium Britania (British Empire) adalah tempat “Matahari yang tidak pernah terbenam” (“where the sun never sets”).

Laman